Senin, 20 Mei 2013

Opini Mengenai Kenaikan Harga BBM



Terkait masalah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), saat ini pemerintah memiliki dua opsi yang akan segera difinalkan keputusannya. Dua opsi yang harus diputuskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni menaikan BBM secara merata dengan bantuan, atau menaikan hanya untuk yang mampu saja. Kenaikan harga BBM ini ditolak oleh kaum buruh yang akan melakukan aksi dalam memperingati May Day pada 1 Mei 2013. Aksi tesebut akan mengangkat isu penting yang dianggap penting untuk disuarakan mengenai penolakan kenaikan harga dual price BBM.
Bagi buruh tentunya kenaikan harga BBM jika tidak dibarengi dengan kenaikan upah dapat mengakibatkan daya beli buruh selain itu tidak jelas arah pengalihan subsidi BBM tersebut. Pemerintah belum memberi keputusan mengenai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi karena biasanya sering terjadi kenaikan harga barang sebelum waktunya, kenaikan tarif logistik yang biasanya memicu kenaikan harga bahan pokok masyarakat.
Akibat dari isu-isu pemerintah menaikan harga BBM subsidi, konsumsi BBM langsung meningkat, menimbulkan spekulasi dan banyak orang melakukan penimbunan BBM subsidi. Jika kenaikan BBM ini hanya diberlakukan untuk kalangan yang mampu saja, maka mereka akan lebih memilih menggunakan kendaraan roda dua. Sehingga lama kelamaan dapat berdampak pada kemacetan lalu lintas karena pemakaian kendaraan roda dua yang terlalu banyak.
Kenaikan harga BBM dari Rp 4500 menjadi Rp 6500 mungkin bagi kalangan menengah keatas bukan merupakan suatu permasalahan karena BBM merupakan suatu kebutuhan. Bagi kalangan menengah keatas khususnya pengguna kendaraan roda empat, kenaikan harga BBM ini sangat kurang efektif. Kenaikan BBM ini sebaiknya dialokasikan untuk biaya pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Rencana menaikkan harga BBM ini mungkin sebagai pengalihan isu Anas Urbaningrum terkait korupsi Hambalang. Kasus Anas yang awalnya digembor-gemborkan di media massa, kini diangkat lagi isu baru mengenai rencana kenaikan harga BBM. Bisa saja kenaikkan harga BBM ini sebagai salah satu cara mengumpulkan dana untuk persiapan kampanye PEMILU tahun 2014.
Kenaikan harga BBM ini juga akan berdampak pada harga penyewaan atau rental mobil. Sehingga kalangan menengah ke bawah yang akan menyewa mobil harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal dari harga biasanya. Padahal kendaraan roda empat yang disewa itu biasanya digunakan untuk proses distribusi barang, makanan, dan keperluan pasar.
Jika pemerintah sudah menetapkan bahwa harga BBM ini naik untuk kalangan mampu, jangan sampai ada penimbunan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Harus dapat disikapi secara bijak. Jika kenaikan harga BBM ditetapkan untuk kendaraan umum, maka harus dibarengi dengan bantuan/ subsidi yang lain. Sehungga tidak ada pihak yang merasa dirugikan oleh adanya kenaikan BBM ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar