Senin, 20 Mei 2013

Karangan Narasi Mengenai Banjir


Hari itu, tepatnya tanggal 20 Januari 2013. Sudah tiga hari tiga malam kotaku diguyur hujan deras dengan disertai angin kencang. Langit yang gelap dan kilat yang menyambar disertai gemuruh petir membuatku merasa ketakutan untuk bepergian. Udara yang sangat dingin ini membuatku menjadi malas untuk melakukan kegiatan. Aku lebih memilih untuk meminum teh hangat dan menyelimuti diri dengan selimut lembut kesayanganku.
Ketika aku melihat jam dinding, aku sedikit terkejut karena jam di kamarku telah menunjukkan pukul 12.30 WIB. Aku langsung beranjak dari tempat tidurku dan bergegas untuk menjemput adikku dari sekolahnya. Pada saat aku keluar kamar, ternyata ibuku bilang kalau adikku sudah dijemput oleh tim evakuasi dengan perahu karet disekolahnya. Aku mendapati ibuku sedang menangis karena barang-barang di lantai bawah sudah terendam air. Kemudian aku melihat ke sekeliling perumahan yang sudah terendam banjir melalui jendela kamarku yang kebetulan terletak di lantai dua. Tampak warga yang panik saat air bah itu mulai masuk ke rumah-rumah warga. Adapula warga yang berteriak dan menangis karena bingung harus pergi kemana.
Ada rasa kekecewaan di hatiku karena dari pagi hingga siang hari aku hanya tidur tanpa memikirkan akan datangnya banjir seperti ini. Kini aku pun meminta maaf pada ibuku dan mencoba untuk menenangkan hatinya. Ibuku menangis karena banjir yang semakin meninggi dan cincin pernikahan ibu dengan almarhum ayah lepas dan hanyut oleh air banjir. Sedangkan Nita adik perempuanku setelah aku telepon dengan telepon genggamku dan memastikan kalau dia baik-baik saja.
Lama kelamaan air banjir itu semakin naik menjadi seukuran pinggang orang dewasa. Air dari sungai pun semakin meluap ke jalanan di sekitar perumahanku. Ternyata pada awalnya penduduk desa mengira bahwa hal itu merupakan suatu hal yang biasa. Karena biasanya ketika di perumahanku terjadi hujan yang lebat, pasti air sungai itu tidak akan meluap ke jalanan dan tidak pernah terjadi banjir. Namun, air itu semakin lama semakin meninggi dan masuk ke halaman depan rumah-rumah warga.
Pada saat itu juga warga mulai mengungsikan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi. Setelah hampir satu jam lamanya, air itu mulai masuk ke rumah-rumah warga sedikit demi sedikit. Warga dengan cepat mengungsi ke tempat yang tidak terjadi banjir untuk menyelamatkan nyawa dan barang-barang mereka. Adapula warga yang terjebak air banjir saat berada di dalam rumahnya. Beruntung warga yang memiliki rumah dengan dua lantai seperti rumahku. Sehingga dapat menyelamatkan diri ke lantai dua.
Mungkin ini merupakan pengalaman pertamaku mengalami bencana banjir seperti ini. Perasaanku sangat sedih karena bencana banjir ini menyebabkan kesulitan air bersih dan kekurangan bahan makanan. Penyakit menular juga perlahan-lahan diderita oleh tetanggaku dan warga sekitar perumahanku yang menjadi korban dari banjir ini. Banyak hewan peliharaan seperti kucing dan anjing panik bahkan ada pula yang mati sebagai dampak dari banjir. Berbagai bantuan seperti bahan makanan dan obat-obatan pun mulai diterima oleh warga yang menjadi korban banjir ini.
Aku hanya dapat menyaksikan warga yang sedang diselamatkan oleh tim evakuasi. Tim evakuasi tampak sangat kesulitan saat menyelamatkan nenek-nenek yang sudah lumpuh. Namun sesulit apapun itu, akhirnya tim evakuasi berhasil menyelamatkannya. Setelah tiga hari kemudian akhirnya air banjir itu perlahan mulai surut. Warga pun mulai kembali ke rumah mereka masing-masing dan mulai membersihkan lumpur-lumpur dirumah mereka. Dan adikku pun Nita sudah kembeli diantarkan pulang ke rumahku oleh tim evakuasi.

1 komentar:

  1. emperor casino - Shootercasino
    Explore the new emperor casino - new casino offers all kinds of games from your desktop or your phone to play all your favourite video slots and classic  Rating: 4.7 · ‎22 votes · 제왕카지노 검증 ‎Price range: $$

    BalasHapus